Uang kadang memutuskan akal jernih kita dengan mengaktifkan otak reptil kita yang serakah. Dalam kehidupan yang saya alami, saya sempat mengalami ketidakpuasan nikmat dunia, lupa bersyukur dan ingin terus menambah uang tapi dengan cara yang mudah dan terlihat pintar.
Tahun 2011, teman saya bercerita bahwa dia sedang membuat usaha penjualan laptop di daerah Sukabumi, tidak tanggung-tanggung, dia mengklaim bahwa supply laptop Jawa Barat adalah kekuasaannya. Sebut saja Dindi nama teman saya, dia menawarkan saya untuk ikut investasi. Saat itu saya sendiri pernah terjun di bisnis jual beli laptop & komputer, setelah mendengarkan prospek keuntungannya, saya sempat tidak percaya, bahkan saya sudah menyarankan teman saya untuk berhenti, karena menurut penilaian saya bisnis yang akunya dia dikelola bersama temannya lagi adalah money games.
Entah bagaimana, sekitar bulan Januari 2012, saya tergoda untuk mencoba investasi di bisnis laptop tersebut. Mungkin, karena saya tergoda melihat perkembangan ekonomi teman saya, dan dia sering menceritakan bahwa dari hasil usahanya pendapatan pribadi dia hampir menyentuh 20 juta per bulan. Bergaya seolah-olah dia memiliki usaha tersebut, Dindi terus merayu saya untuk berinvestasi. Kalimat ajakannya menyebut bahwa dia berniat untuk membantu sesama agar merasakan keuntungan dari bisnis yang dikelolanya. Gaya dan penampilannya yang kalem serta agamais ditambah bukti bahwa dia mampu menyediakan uang banyak dan belanja royal, menundukan pendapat saya, keyakinan saya berubah menjadi kepercayaan bahwa bisnis yang dia kelola real.
Awal investasi, keuntungan segera diterima setiap dua minggu, nilainya lumayan menggiurkan 20 persen modal yang disetor. Saat kontrak berakhir dalam tempo tiga bulan, penawaran investasi ditingkatkan menjadi 3 kali lipat, produk yang ditawarkan pun meningkat harga per unitnya. Karena investasi pertama terbukti, maka berikutnya hilang rasa keraguan, seperti merasa yakin bahwa langkah bisnis yang diambil adalah tepat.
September 2012, setelah nilai invest berlipat-lipat, setoran keuntungan mulai macet, berbagai alasan dilontarkan, karena penghentian pembelian sementara, ada peningkatan modal dan lain sebagainya. Setelah ditelusuri, ternyata penghimpun dana utama telah kabur membawa uang puluhan miliar.
Penipuan model ini sering kali kita jumpai, dari investasi catering bodong, proyek import barang, bisnis cengkeh tipu, arisan daging dan lain sebagainya. Modus penipuannya menggunakan skema Ponzi, sederhananya kalau menurut raja dangdut Indonesia adalah skema gali lobang tutup lobang. Contoh : Si A mengajak 5 orang untuk berinvestasi pada usaha "semu" ciptaannya, sebut saja si B, C, D, E dan F. Kelima orang tersebut akan dijadikan "pajangan" atau "etalase" oleh si A, maksudnya si A akan memberikan banyak keuntungan/benefit pada ke lima orang tersebut dengan memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya, hingga si B, C, D, E dan F mampu meningkat keadaan ekonominya. Perubahan ekonomi ke lima orang ini bersifat instant karena diarahkan oleh si A. Imbal baliknya adalah kelima orang tersebut harus mencari investor-investor baru, contoh si B mendapat tiga orang investor, yakni B1, B2, dan B3.. begitu juga si C, D, E dan F. Jika per unit modal diberikan keuntungan satu juta, maka si B akan memotongnya sebesar keinginan si B, sehingga keuntungan yang diterima si B1, B2, dan B3 akan kurang dari satu juta. Semakin banyak si B mencari korban, semakin besar kekayaan si B. Begitu juga B1, B2, dan B3 dia akan berusaha mencari korban juga agar bisa memperoleh keuntungan dengan memotong margin korban yang direkrutnya.
Lalu kemana uang investor sebenarnya? Uang investor akan tercatat "maya", keuntungan yang diperoleh sebenarnya dari uang investor lainnya. Jika sampai pada masa habis kontrak, maka investor akan diberikan "sementara" uang modal mereka, yang sebenarnya uang itu adalah uang investor baru lainnya. Kemudian, investor yang sudah tutup kontrak tersebut akan "dirayu" seolah-olah ada proyek atau kontrak lain yang nilainya lebih tinggi, tentunya dengan keuntungan yang menggiurkan juga. Uang "sementara" pun akan kembali masuk ke lingkaran Ponzi, bahkan dengan tambahan yang lebih besar.
Kapan berakhirnya skema Ponzi ini?
Skema Ponzi akan berhenti setelah menemui titik kejenuhan investor. Pelaku beserta etalase dan kroni-kroni nya akan sulit mendapat investor baru. Skema ini akan segera terbongkar setelah menemui waktu dimana para investor ingin mengambil modalnya, sementara investor baru tidak ada yang mau bergabung atau tambah modal lagi. Tamatlah riwayat Ponzi. Si B, C, D, E dan F akan berlaga seolah olah dia tertipu juga oleh si A, padahal secara logika dia tahu si A penipu, karena usaha yang dilakukan si A hanya omongan belaka. Si B, C, D, E dan F yang berperan sebagai etalase sekaligus perekrut utama berani berbohong dengan membumbui pemanis agar korban yang diincarnya termakan rayuan. Mereka penipu tidak mau membuat perjanjian di atas kertas bermaterai karena takut di tuntut secara hukum, kalaupun mau hanya perjanjian belaka untuk mendapatkan modal lainnya tanpa perjanjian.
Apa yang harus dilakukan jika terjebak skema Ponzi?
Jika Anda menyadari bahwa Anda saat ini sedang terjebak skema Ponzi, lakukan gerakan anti-Ponzi. Katakan pada perekrut Anda bahwa Anda membutuhkan uang modal yang disetorkan untuk suatu keperluan. Bilang saja hanya 3 hari, selanjutnya Anda berhak menolak untuk tidak ikut kembali investasi tersebut. Apabila tidak diberikan modal tersebut, maka anda pinjam sejumlah modal anda pada perekrut Anda dengan jaminan modal anda yang berputar di lingkaran setan tersebut. Jika belum diberikan juga, lakukan rayuan bahwa Anda bisa saja investasi lebih besar dari modal saat ini, hanya Anda perlu menggunakan modal yang tersimpan di lingkaran ponzi ini untuk mendapatkan uang yang lebih besar dengan segera. Datangi rumah perekrut Anda, tempel hingga anda bisa bertemu dengan otak utama, jika Anda berani, saya pastikan Anda bisa mengambil keuntungan dari mereka dengan melakukan gerakan anti-Ponzi, yakni hanya memutarkan keuntungan, sementara modal anda tarik. Jangan lupa - hanya pertaruhkan margin Anda, dan ketahui atau prediksi akhir skema ini.
Apa sih ciri-ciri penipuan skema Ponzi ini?
- Margin yang diberikan sangat besar 10% - 20% per dua minggu, atau 10% - 40% per bulan. Nilai wajar investasi usaha kecil menengah adalah 1%-3% per bulan.
- Jumlah investor tidak dibatasi. Ini ciri khas skema ini karena semakin banyak investor, semakin subur penipuan yang dilakukannya.
- Mereka akan menolak jika diminta perjanjian hitam di atas putih. Mereka biasaanya berkelit bahwa bisnis itu modalnya kepercayaan. Kalaupun mereka menyetujui, pasti anda suatu saat akan terjebak tambah modal tanpa perjanjian.
- Otak utama jarang mau menemui investor kaki kedua, ketiga dst. Otak utama hanya mau bertemu investor etalase mereka, me-maintenance, bahkan mungkin memberikan bonus besar, misalnya DP mobil.
- Otak utama dan etalase tidak mau menunjukkan dapur bisnisnya.
- Gaya etalase cenderung sombong dan memperlihatkan kekayaannya. Ini dilakukan untuk memperoleh insan-insan yang tergoda. Mulut mereka manis dan pandai berkelit.
- Etalase biasanya OKB yang instant, sehingga menggoda seolah-olah bukti bisnisnya berhasil.
Lalu tips investasi yang aman seperti apa?
Mau tahu? silakan konsultasikan lebih lanjut jika Anda ingin memulai investasi pada suatu usaha. Hubungi :
Teguh Septiadi
teguh@teguhseptiadi.com
http://www.teguhseptiadi.com